Agum Gumelar mengaku kecewa atas dugaan pengaturan skor di persepakbolaan Indonesia.
Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, Agum Gumelar, meminta Jendral Polisi Badrodin Haiti untuk mengusut tuntas kasus pengaturan skor, Jumat (25/6/15).
Berbekal informasi dan bukti-bukti salah satu LSM yang berkembang, tuduhan kasus pengaturan skor terjadi di persepakbolaan Indonesia pada periode 2000-2015. Bahkan, match fixing diduga terjadi saat Timnas Indonesia U-23 berlaga di SEA Games 2015 Singapura.
"Saya kecewa karena para atlet yang tengah berjuang membawa nama baik Indonesia, harus kecewa dengan berita tersebut," kata Agum di kantor PSSI, Gelora Bung Karno, Jakarta.
Bekas Ketua PSSI periode 1999-2003 itu berharap agar kasus dugaan pengaturan skor tersebut segera ditindaklanjuti oleh pihak berwenang.
“Saya berharap ini tak hanya sebatas pemberitaan. Jika terbukti ada beberapa oknum dari PSSI, klub, pemain, pelatih, dan manajer yang terlibat, kami tak segan-segan untuk bertindak tegas," ujar Agum.
Lebih lanjut, jika terbukti kasus ini hanya isapan jempol belaka, Agum berharap agar pembuat wacana segera dihukum.
"Saya meminta Kapolri menyelesaikan kasus ini. Jika tidak terbukti, saya meminta bapak Kapolri untuk menangkap dan menghukum para pelaku penyebar isu pengaturan skor, agar mengetahui apa motif di balik penyebaran isu tersebut,” kata pria 69 tahun itu.
Sumber
Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, Agum Gumelar, meminta Jendral Polisi Badrodin Haiti untuk mengusut tuntas kasus pengaturan skor, Jumat (25/6/15).
Berbekal informasi dan bukti-bukti salah satu LSM yang berkembang, tuduhan kasus pengaturan skor terjadi di persepakbolaan Indonesia pada periode 2000-2015. Bahkan, match fixing diduga terjadi saat Timnas Indonesia U-23 berlaga di SEA Games 2015 Singapura.
"Saya kecewa karena para atlet yang tengah berjuang membawa nama baik Indonesia, harus kecewa dengan berita tersebut," kata Agum di kantor PSSI, Gelora Bung Karno, Jakarta.
Bekas Ketua PSSI periode 1999-2003 itu berharap agar kasus dugaan pengaturan skor tersebut segera ditindaklanjuti oleh pihak berwenang.
“Saya berharap ini tak hanya sebatas pemberitaan. Jika terbukti ada beberapa oknum dari PSSI, klub, pemain, pelatih, dan manajer yang terlibat, kami tak segan-segan untuk bertindak tegas," ujar Agum.
Lebih lanjut, jika terbukti kasus ini hanya isapan jempol belaka, Agum berharap agar pembuat wacana segera dihukum.
"Saya meminta Kapolri menyelesaikan kasus ini. Jika tidak terbukti, saya meminta bapak Kapolri untuk menangkap dan menghukum para pelaku penyebar isu pengaturan skor, agar mengetahui apa motif di balik penyebaran isu tersebut,” kata pria 69 tahun itu.
Sumber
Mon Jul 13, 2015 10:35 pm by prajuritlele
» Pengakuan Orang Tua Casillas Soal Borok Presiden Madrid
Sun Jul 12, 2015 10:55 pm by prajuritlele
» Kemenpora Pecahkan Rekor Pencairan Bonus Atlet
Thu Jul 09, 2015 9:45 pm by prajuritlele
» V3 Kesalahan Ini Bikin Djohar Arifin Dihukum Seumur Hidup
Wed Jul 08, 2015 10:01 pm by prajuritlele
» Ikut Turnamen Indonesia Satu, Skuad Persija Pincang
Tue Jul 07, 2015 9:15 pm by prajuritlele
» Inilah 11 Klub ISL Peserta Piala Indonesia Satu
Mon Jul 06, 2015 8:55 pm by prajuritlele
» Mascherano Bantah Bersitegang dengan Banega
Sun Jul 05, 2015 9:13 pm by prajuritlele
» Real Madrid Pulangkan Lucas Vazquez ke Bernabeu
Thu Jul 02, 2015 8:45 pm by prajuritlele
» 45 Menit untuk Hormati Korban di Tunisia
Wed Jul 01, 2015 9:24 pm by prajuritlele