FIFA menggelontorkan uang sebesar 74,9miliar Rupiah kepada Asosiasi Sepakbola Irlandia.
FIFA terbukti melakukan suap terhadap Football Association of Ireland (FAI) agar tak mengambil langkah hukum terkait insiden handball striker Prancis, Thierry Henry. Insiden tersebut terjadi pada laga krusial kualifikasi Piala Dunia 2010 antara Prancis vs Irlandia, Jumat (05/06/15).
Kepala Eksekutif Asosiasi Sepakbola Irlandia (FAI), John Delaney, akhirnya membongkar kasus suap yang dilakukan FIFA. Menurut pengakuan Delaney, seperti dilansir BBC, FIFA telah melakukan suap terhadap FAI dengan uang sebesar 3,67juta Pounds atau sekitar 74,9miliar Rupiah.
Suap ditujukan kepada FAI agar tak mengajukan secara hukum kasus handball striker Prancis, Henry pada laga babak kualifikasi Piala Dunia 2010.
Kala itu, Prancis dan Irlandia sama-sama berebut satu tiket untuk berlaga di Piala Dunia 2010. Kedua negara menjalani laga playoff untuk mendapatkan tiket terakhir. Pada leg pertama di Irlandia, Prancis berhasil menang tipis 0-1 lewat gol Nicolas Anelka.
Sementara pada leg kedua, Irlandia berhasil menyamakan agregat menjadi 1-1 lewat gol Robby Keane. Laga pun harus dilanjutkan ke babak tambahan waktu. Saat inilah insiden handball Henry terjadi.
Henry tampak menyentuh dan mengontrol bola dengan tangannya di dalam kotak penalti Irlandia yang selanjutnya umpan Henry diteruskan William Gallas menjadi gol penentu kemenangan.
Prancis pun sukses maju ke Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.
“Kami merasa kami bisa menuntut FIFA secara hukum karena laga play-off Piala Dunia kala itu tak berjalan baik bagi kami karena insiden handball Henry,” ucap Delaney dalam sebuah wawancara radio dengan penyiar nasional Irlandia, RTE.
“Juga cara Blatter berperilaku, jika anda ingat saat di atas panggung, ia menertawai kami,” tandasnya.
“Saya mengatakan kepadanya soal perasaan saya tentang dirinya, ada beberapa kata-kata kasar yang digunakan. Namun, akhirnya kami mengambil kesepakatan,” imbuhnya.
Delaney mengakui bahwa suap yang dilakukan FIFA terhadap FAI tersebut merupakan perjanjian yang bersifat sah dan sangat baik.
“Ini adalah kesepakatan yang sangat baik untuk FAI dan perjanjian yang sangat sah untuk FAI,” tuntasnya.
FIFA kini dihadapi dua penyelidikan kriminal besar oleh Amerika Serikat untuk tuduhan kasus suap terhadap Piala Dunia 2018 dan 2022.
Sumber
FIFA terbukti melakukan suap terhadap Football Association of Ireland (FAI) agar tak mengambil langkah hukum terkait insiden handball striker Prancis, Thierry Henry. Insiden tersebut terjadi pada laga krusial kualifikasi Piala Dunia 2010 antara Prancis vs Irlandia, Jumat (05/06/15).
Kepala Eksekutif Asosiasi Sepakbola Irlandia (FAI), John Delaney, akhirnya membongkar kasus suap yang dilakukan FIFA. Menurut pengakuan Delaney, seperti dilansir BBC, FIFA telah melakukan suap terhadap FAI dengan uang sebesar 3,67juta Pounds atau sekitar 74,9miliar Rupiah.
Suap ditujukan kepada FAI agar tak mengajukan secara hukum kasus handball striker Prancis, Henry pada laga babak kualifikasi Piala Dunia 2010.
Kala itu, Prancis dan Irlandia sama-sama berebut satu tiket untuk berlaga di Piala Dunia 2010. Kedua negara menjalani laga playoff untuk mendapatkan tiket terakhir. Pada leg pertama di Irlandia, Prancis berhasil menang tipis 0-1 lewat gol Nicolas Anelka.
Sementara pada leg kedua, Irlandia berhasil menyamakan agregat menjadi 1-1 lewat gol Robby Keane. Laga pun harus dilanjutkan ke babak tambahan waktu. Saat inilah insiden handball Henry terjadi.
Henry tampak menyentuh dan mengontrol bola dengan tangannya di dalam kotak penalti Irlandia yang selanjutnya umpan Henry diteruskan William Gallas menjadi gol penentu kemenangan.
Prancis pun sukses maju ke Piala Dunia 2010 Afrika Selatan.
“Kami merasa kami bisa menuntut FIFA secara hukum karena laga play-off Piala Dunia kala itu tak berjalan baik bagi kami karena insiden handball Henry,” ucap Delaney dalam sebuah wawancara radio dengan penyiar nasional Irlandia, RTE.
“Juga cara Blatter berperilaku, jika anda ingat saat di atas panggung, ia menertawai kami,” tandasnya.
“Saya mengatakan kepadanya soal perasaan saya tentang dirinya, ada beberapa kata-kata kasar yang digunakan. Namun, akhirnya kami mengambil kesepakatan,” imbuhnya.
Delaney mengakui bahwa suap yang dilakukan FIFA terhadap FAI tersebut merupakan perjanjian yang bersifat sah dan sangat baik.
“Ini adalah kesepakatan yang sangat baik untuk FAI dan perjanjian yang sangat sah untuk FAI,” tuntasnya.
FIFA kini dihadapi dua penyelidikan kriminal besar oleh Amerika Serikat untuk tuduhan kasus suap terhadap Piala Dunia 2018 dan 2022.
Sumber
Mon Jul 13, 2015 10:35 pm by prajuritlele
» Pengakuan Orang Tua Casillas Soal Borok Presiden Madrid
Sun Jul 12, 2015 10:55 pm by prajuritlele
» Kemenpora Pecahkan Rekor Pencairan Bonus Atlet
Thu Jul 09, 2015 9:45 pm by prajuritlele
» V3 Kesalahan Ini Bikin Djohar Arifin Dihukum Seumur Hidup
Wed Jul 08, 2015 10:01 pm by prajuritlele
» Ikut Turnamen Indonesia Satu, Skuad Persija Pincang
Tue Jul 07, 2015 9:15 pm by prajuritlele
» Inilah 11 Klub ISL Peserta Piala Indonesia Satu
Mon Jul 06, 2015 8:55 pm by prajuritlele
» Mascherano Bantah Bersitegang dengan Banega
Sun Jul 05, 2015 9:13 pm by prajuritlele
» Real Madrid Pulangkan Lucas Vazquez ke Bernabeu
Thu Jul 02, 2015 8:45 pm by prajuritlele
» 45 Menit untuk Hormati Korban di Tunisia
Wed Jul 01, 2015 9:24 pm by prajuritlele